Surat Cinta Romantis BJ. Habibie
Surat Cinta Romantis BJ. Habibie. Terkadang kita terlalu mendambakan cinta yang sempurna, tanpa ada penghianatan, airmata, dan perpisahan. Cinta yang sempurna itu cuma ada di novel romatis, cuma novel yang bisa menggambarkan sososk lelaki yang mencintai wanita dengan sempurna. Hubungan yang bisa sempurna itu dibuat dari kedua belah pihak, bukan salah satu pihak yang harus berusaha menjadikan hubungan itu sempurna.
Menurut aku sih, hubungan yang sempurna itu kesetiaan.G perlu kata-kata manis, janji-janji yang bisa buat terbang ke atas awan. Kalo udah sama-sama ngejaga komitmen, g ada lagi lirik sana-sini, insyaallah hubungannya baik. Istilahnya itu cuma maut yang bisa misahin. Kayak hubungan Prof. BJ. Habibie dan Ibu Ainun Habibie, mereka dipisahkan oleh Allah. Kesetiaan Habibie menjaga istrinya dan menjaga cintanya. Salah satu contoh kecil ungkapan cinta Habibie yaitu dengan sebuah surat untuk istrinya tercinta..
********
Sebenarnya ini bukan tentang kematianmu, bukan itu.Karena, aku tahu bahwa semua yang ada pasti menjadi tiada pada akhirnya,dan kematian adalah sesuatu yang pasti,dan kali ini adalah giliranmu untuk pergi, aku sangat tahu itu.
Tapi yang membuatku tersentak sedemikian hebat, adalah kenyataan bahwa kematian benar-benar dapat memutuskan kebahagiaan dalam diri seseorang, sekejap saja, lalu rasanya mampu membuatku menjadi nelangsa setengah mati, hatiku seperti tak di tempatnya, dan tubuhku serasa kosong melompong, hilang isi.
Kau tahu sayang, rasanya seperti angin yang tiba-tiba hilang berganti kemarau gersang. Pada airmata yang jatuh kali ini, aku selipkan salam perpisahan panjang, pada kesetiaan yang telah kau ukir, pada kenangan pahit manis selama kau ada, aku bukan hendak megeluh, tapi rasanya terlalu sebentar kau disini.
Mereka mengira aku lah kekasih yang baik bagimu sayang, tanpa mereka sadari, bahwa kaulah yang menjadikan aku kekasih yang baik. Mana mungkin aku setia padahal memang kecenderunganku adalah mendua, tapi kau ajarkan aku kesetiaan, sehingga aku setia, kau ajarkan aku arti cinta, sehingga aku mampu mencintaimu seperti ini.
Selamat jalan,
Kau dari-Nya, dan kembali pada-Nya,
kau dulu tiada untukku, dan sekarang kembali tiada.
selamat jalan sayang,
cahaya mataku, penyejuk jiwaku,
selamat jalan,
calon bidadari surgaku ….
BJ. Habibie