Liburan Bersama Keluarga di Pantai Mutun Lampung: Mancing Kepiting

Assalamaualaikum.

Apa kabar sobat blogger semua? Sehatkan? Semoga selalu diberkahi Allah dalam menjalani semua aktivitasnya. Kali ini saya mau cerita tentang liburan saya bersama keluarga di Pantai Mutun Lampung. Hmhmhmmm… Kalau orang lampung, mainannya pasti ke pantai kalau liburan, gak jauh-jauh dari situ. Pantai Mutun yang biasanya paling ramai dikunjungi karena memang banyak fasilitas baru yang tidak ada di pantai lain, selain itu tempatnya yang tidak terlalu jauh menjadi salah satu alasan mengapa warga Lampung senang mengunjungi wisata pantai yang satu ini.

Sebenarnya liburan ini dadakan banget, saya diberitahu 1 jam sebelum keberangkatan. Lagi asyik-asyik bergelut dengan komputer kesayangan, dateng rombongan ngajak pergi ke pantai. Langsung saja, karena sudah biasa yang serba ‘dadakan’, jadi sudah biasa. Ambil tas, masukkin baju salin dan pegang kunci mobil. Sudah siap!!!

Cerita di Pantai Mutun Lampung kali ini ada sedikit perbedaan, saya yang tadinya niat mau mandi jadi gak mandi. Mengapa? hmhmhmm alesannya airnya asin, hehehe 😛 Dimana-mana air laut asin kali. Garing. Saya ngerasa gak enak badan, baru nyentuh air sedikit udah kerasa dingin, alamat masuk angin kalau saya terusin mandi. Jadi saya hanya memandangi keindahan Pantai Mutun Lampung dan melihat keceriaan keponakan-keponakan yang mandi di pantai.

Saya berencana mancing aja di pinggiran pantai, biasanya ada orang yang mancing di dekat Water Boom Pantai Mutun Lampung ini. Kebetulan sodara saya sempet mampir di toko pancing. Iket-iket kail langsung jadi tuh pancing ‘seadanya’. Cuma senar sama kail, ditambah batu untuk menggulung senar. Nyari-nyari umpan coro laut gak dapet, liat bekas makanan masih banyak comot aja. Ada daging, nasi, pisang dan aneka makanan lainnya. Ini ceritanya mau mancing kepiting apa manusia kalau umpannya beginian? :hammer: Tapi berhubung gak ada persiapan ya cemplungin aja tuh umpan ke laut. Terlihat ikan-ikan yang besarnya gak seberapa gerogotin umpan. Saya mancing gak sendiri, ditemenin sodara saya, eh, kaget sodara saya bisa dapet ikan. Padahal itu ikan besarnya gak seberapa, tapi mulutnya besar juga ternyata. Dalem hati, masa saya gak dapet? Umpan sama, kail dan senar sama, posisi deketan, harus dapet!!! Disini bukan mau cari ikannya, tapi cari senengnya aja. Lucu-lucuan liat ikan kecil gitu bisa kepancing. Tappp!!! eh, saya dapet juga. hehehee Hebat, biasa nonton mancing mania jadi jago mancing 😛

Berselah beberapa menit karena gak dapet-dapet lagi, kami pun bukan mancing ikan lagi, tapi mancing kepiting-kepiting yang ada dibebatuan pinggir pantai. Sumpahh…. ini lebih unik lagi. Ternyata seru juga mancing kepiting dan saya rasa kepiting yang ada di Sponge Bobs a.k.a ‘Tuan Crab‘ itu sebenernya gak rakus seperti yang digambarkan pada film Sponge Bobs. Mengapa? Karena kalau kepiting udah dapet makanan dan dia lagi makan, dia ‘jual mahal’ sama umpan yang kita kasih tadi. Gak mau dia ambil karena capit dan mulutnya sedang asyik mengunyah makanannya. Tapi kalau gak ada, dicarinya makanan itu sampe kepancing dan jadi mainan kami. heheee. Sebenernya ngambil kepiting buat umpan mancing karena umpan yang ada udah abis dan gak manjur lagi. Capitan kepiting lumayan juga. Soalnya setelah dipancing langsung kita angkat ke daratan dan dilepasin dari kail. Saat di darat itu kan dia lari-lari, nah pas nangkepnya itu yang seru. Hehheheee sampe dicapit-capit. Ya udah lanjut mancing lagi, tapi sodara saya masih aja asyik mancing kepiting karena ‘lebih nyata’. Nyata dimakan umpannya dan kemungkinan dapetnya lebih tinggi. Hadeehhh.

Tap…tap….tap… Dapet lagi ikannya, total saya dapet 3 ikan, sodara saya 3 juga. Kalau kepitingnya, banyak. hehehe Jadi kesimpulannya mancing kepiting, bukan mancing ikan karena hasil yang di dapat lebih banyak kepiting daripada ikan.

Pantai Mutun Lampung

Pantai Mutun Lampung

Oh iya, ada cerita lucu juga pas liburan kali ini. Keponakan saya yang bernama Irfan Hidayat itu ‘hilang‘. Jadi ceritanya semua orang berencana mau naek Banana Boat Pantai Mutun Lampung. Kumpullah semuanya di pinggiran tempat naiknya, termasuk si Irfan ini. Oh iya, Irfan ini masih berusia 6 atau 7 tahun saya lupa tepatnya, yang jelas kelas 2 SD, anaknya pinter memang, dari semester 1 kelas 1 dapet Ranking 1 terus. Tapi kepinterannya kali ini membuat banyak orang panik. Pasalnya di dekat loket pembelian tiket Banana Boat ini ada larang anak di bawah usia 13 tahun untuk naik. Jadi dia berpikir gak bakalan ikutan maen Banana Boat, ambil ban langsung maen lagi ke pinggiran pantai tanpa mengajak siapa-siapa karena semua lagi pada bersiap mau main wahana ini. Tiba-tiba Ibunya Irfan kaget dia gak ada. Sontak semua pada nyariin, termasuk kakakny yang beda beberapa tahunnya dengannya ikutan nyari sambil nangis karena adeknya gak ada. Saya juga panik, setelah beberapa menit mencari ternyata Ifran lagi asyik dengan ban-nya mainan air di tempat sebelumnya ia bermain. Ketika ditanya mamanya dengan santai dia menjawab, “Kan anak kecil gak boleh maen banana boat, jadi ya maen kesini”. Hhmhmmm… kali ini kepintaranmu tidak tepat guna anak mudah, pikirku. Namun karena dia masih terlalu kecil dan polos ya bisa dimaklumi. Kemudian mamanya bilang, “kalau mau maen jangan sendirian, ajak kakaknya, nanti diculik orang”. Yahhh… Itulah sekilas cerita ketika saya berlibur ke Pantai Mutun Lampung bersama keluarga. Udahan dulu ceritanya, sampai jumpa di tulisan berikutnya.

Wassalam.



Comments

  1. By Pulau Tidung

    Reply

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *