Hujan Buatan dan Cara Membuat Hujan Buatan
Hujan Buatan dan Cara Membuat Hujan Buatan – Salam hangat sobat blogger sekalian, kali ini saya mau berbagi informasi mengenai hujan buatan dan cara membuat hujan buatan. Saya tertarik membahas tentang hujan buatan dan cara membuat hujan buatan ini karena melihat dan mendengar berita mengenai hujan buatan yang dilakukan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) di televisi dan radio-radio nasional. Diberitakan bahwa hujan buatan tersebut mampu membantu masyarakat di provinsi Riau, Jambi dan Kalimantan Tengah untuk memadamkan kebakaran hutan dan menghilangkan asap bekas kebakaran hutan.
Hujan buatan juga sangat berfungsi ketika masyarakat mengalami kekeringan, mungkin belum hilang dari ingatan sobat mengenai kekeringan yang melanda di beberapa wilayah di Indonesia, salah satunya Pulau Jawa. Berbagai cara dilakukan untuk menurunkan hujan, mulai dari Sholat Istisqa untuk umat beragama Islam, memanggil pawang hujan yang dipercaya bisa menurunkan atau memindahkan hujan dan pemerintah pun berkontribusi untuk mengoptimalisasikan turunnya hujan dengan membuat hujan buatan.
Sebenarnya apa sih hujan buatan itu? Bagaimana cara membuat hujan buatan itu? Oke, mari kita bahas mengenai hujan buatan dan cara membuat hujan buatan.
Hujan Buatan dan Cara Membuat Hujan Buatan
Sebenarnya, hujan buatan hanyalah istilah yang dipakai untuk memudahkan orang awam seperti saya ini untuk mengerti bagaimana cara turunnya hujan bukan karena proses alami yang terjadi, melainkan dengan adanya campur tangan manusia untuk menurunkan hujan tersebut. Mengapa saya sebut sebuah istilah? Karena sebenarnya manusia tidak bisa membuat atau menciptakan hujan melainkan ‘merangsang’ atau mempercepat terjadinya turun hujan menggunkan teknoogi penciptaan awan yang mengandung kadar air yang cukup, memiliki kecepatan angin yang rendah dan syarat-syarat tertentu lainnya.
Bagaimana proses atau cara membuat hujan buatan ini? Yuk kita simak cara membuat hujan buatan berikut ini.
Hujan buatan dibuat dengan cara menyemai awan dengan menggunakan bahan yang bersifat higroskopik (menyerap air) sehingga proses pertumbuhan butir-butir hujan di dalam awan akan meningkat dan selanjutnya akan mempercepat terjadinya hujan. Awan yang digunakan untuk membuat hujan buatan adalah jenis awan Cumulus (Cu) yang bentuknya seperti bunga kol. Setelah lokasi awan diketahui, pesawat terbang yang membawa bubuk khusus untuk menurunkan hujan diterbangkan menuju awan.
Bubuk khusus tersebut terdiri dari glasiogenik berupa Perak Iodida. Zat itu berfungsi untuk membentuk es. Pesawat juga membawa bubuk untuk “menggabungkan” butir-butir air di awan yang bersifat higroskopis seperti garam dapur atau Natrium Chlorida (NaCl), atau CaCl2 dan Urea.
Untuk bisa membentuk hujan deras, biasanya dibutuhkan bubuk khusus sebanyak 3 ton yang disemai ke awan Cumulus selama 30 hari. Oh iya, proses membuat hujan buatan ini belum tentu berhasil loh. Bisa saja gagal atau malah hujan buatannya jatuh di tempat yang salah padahal sudah memakan biaya yang besar dalam pembuatannya. Oleh karena itu, penyebaran bibit hujan harus memperhatikan arah angin, kelembaban dan tekanan udara.
Setelah mengetahui tentang hujan buatan dan cara membuat hujan buatan, mari kita cari tahu berapa biaya yang biasa digunakan untuk membuat hujan buatan ini. Dari beberapa sumber yang saya temukan, total anggaran yang digunakan untuk membuat hujan buatan di Provinsi Riau, Jambi dan Kalimantan Timur adalah Rp 15,88 Miliar. WOW… ternyata mahal, bahkan sangat mahal untuk membuat sebuah hujan. Oleh karena itu mengapa dalam Islam hujan dapat dikatakan sebuah berkah. Ternyata dibalik itu, manusia bisa menghabiskan banyak uang untuk menurunkan hujan yang biasanya bisa kita rasakan dengan cuma-cuma alias Gratis dari Allah SWT.
Terakhir, hujan buatan ini dilakukan di Provinsi Jakarta guna meminimalisir terjadinya banjir. Mudah-mudahan dengan adanya teknologi hujan buatan ini dapat membantu penanggulangan bencana yang ada di Indonesia.
Demikian ulasan saya mengenai hujan buatan dan cara membuat hujan buatan. Semoga bermanfaat. Salam.
Referensi: